DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN
KOMPETENSI KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN :
AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS
PRODUKSI TANAMAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : 1.
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (104)
2. AGRIBISNIS
TANAMAN PERKEBUNAN (105)
3. AGRIBISNIS
PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN (106)
A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menerapkan Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
|
1.1 Mendeskripsikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
1.2 Melaksanakan
prosedur K3
1.3 Menerapkan
pekerjaan sesuai dengan SOP
1.4 Menerapkan
konsep lingkungan hidup
1.5 Menerapkan
ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.
|
2. Mengidentifikasi tanaman dan
pertumbuhannya
|
2.1. Mengjelaskan sistem produksi
tanaman
2.2. Menjelaskan tanah sebagai
tempat tumbuh tanaman
2.3. Menjelaskan air sebagai unsur
esensial bagi tanaman
2.4. Menjelaskan cuaca sebagai
faktor penting bagi tanaman
2.5. Menjelaskan biotik-biotik dan
abiotik dengan biotik sebagai faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman
2.6. Menjelaskan hubungan antara
tanaman dan pertumbuhannya
2.7. Menjelaskan sumberdaya spesifik
lokasi, misalnya budaya.
|
3. Mengoperasikan alat dan mesin
produksi tanaman
|
3.1 Mengidentifikasi alat dan mesin
sesuai fungsinya
3.2 Menjelaskan manual prosedur
dari alat dan mesin
3.3 Menyiapkan alat dan mesin
3.4 Merawat alat dan mesin.
|
4. Membiakkan tanaman secara
generatif
|
4.1 Menjelaskan prinsip pembiakan
tanaman secara generatif (teknik perbanyak generatif, misalnya kawin silang
dan hibridisasi)
4.2 Melakukan pembiakan tanaman secara
generatif
4.3 Memelihara benih hasil
pembiakan secara generatif.
|
5. Membiakkan tanaman secara
vegetatif
|
5.1 Menjelaskan prinsip pembiakkan
tanaman secara vegetatif
5.2 Melakukan pembiakkan tanaman
secara vegetatif
5.3 Memelihara bibit hasil
pembiakan secara vegetatif.
|
A. KOMPETENSI KEJURUAN
1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (104)
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menyiapkan lahan
|
1.1 Mengidentifikasi karakteristik lahan (topografinya)
1.2 Mengidentifikasi pengaturan jarak dan jumlah populasi dengan konsep
topografi
1.3 Mengidentifikasi pembuatan bedengan media khusus untuk tanaman tertentu
1.4 Membersihkan gulma dan sisa tanaman
1.5 Mengolah tanah
1.6 Memasang mulsa plastik.
|
2. Menyiapkan benih
|
2.1 Mengidentifikasi karakteristik benih dom
2.2 Menguji daya kecambah benih
2.3 Memberi perlakuan benih terhadap H/P
2.4 Mengidentifikasi perlakuan benih untuk mencegah dormancy
2.5 Menyemai benih.
|
3. Menyiapkan bibit
|
3.1 Menyiapkan media pembibitan
3.2 Menyapih bibit
3.3 Memelihara bibit
3.4 Memindahkan bibit (sapih).
|
4. Menanam
|
4.1 Menyiapkan media tanam
4.2 Menanam dengan benih
4.3 Menanam dengan bibit
4.4 Menyulam.
|
5. Memupuk
|
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pupuk anorganik dan organik
5.2 Menghitung kebutuhan pupuk
5.3 Menggunakan berbagai teknik pemupukan (teknik/waktu pemberian pupuk)
|
6. Mengairi
|
6.1 Menentukan kebutuhan air pada tanaman
6.2 Mengidentifikasi teknik irigasi
6.3 Memberikan air irigasi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
|
7. Mengendalikan gulma
|
7.1 Mengidentifikasi jenis-jenis dan karakteristik gulma
7.2 Menghitung kebutuhan larutan herbisida
7.3 Mengendalikan gulma secara mekanis dan kimiawi.
|
8. Mengendalikan hama
|
8.1 Mengidentifikasi jenis dan ciri-ciri hama beserta agen pengendali
hayatinya
8.2 Menghitung kebutuhan larutan pestisida
8.3 Mengendalikan hama secara kultur teknis, mekanis, dan kimiawi
8.4 Mengidentifikasi konsep PHT (Pengendalian Hama terpadu).
|
9. Mengendalikan penyakit
|
9.1 Mengidentifikasi jenis-jenis, gejala dan tanda penyakit
9.2 Menghitung kebutuhan larutan pestisida
9.3 Mengendalikan penyakit secara kultur teknis, mekanis, biologis, dan
kimiawi.
|
10. Membumbun
|
10.1 Menjelaskan
tujuan dan teknik pembumbunan
10.2 Menerapkan
pembumbunan pada pemeliharaan tanaman.
|
11. Memangkas tanaman
|
11.1 Menjelaskan
berbagai bentuk dan teknik pemangkasan tanaman
11.2 Menerapkan
pemangkasan pada pemeliharaan tanaman
11.3 Mengidentifikasi
karakteristik umur awal pemangkasan.
|
12. Memberi naungan
|
12.1 Mengidentifikasi
berbagai jenis dan bentuk naungan
12.2 Memberikan
naungan pada tanaman
12.3 Mengidentifikasi
prosentase naungan yang dibutuhkan.
|
13. Memberikan ZPT
|
13.1 Mengidentifikasi
jenis-jenis ZPT dan karakteristiknya
13.2 Menghitung
konsentrasi larutan ZPT
13.3 Membuat
larutan ZPT
13.4 Menyemprotkan
larutan ZPT
13.5 Mengidentifikasi
teknik aplikasi.
|
14. Melaksanakan panen
|
14.1 Menjelaskan
ciri-ciri tanaman siap panen
14.2 Melakukan
pemanenan
14.3 Menangani
hasil panen
14.4 Mengidentifikasi
potensi produksi.
|
15. Mengoperasikan traktor, alat
olah tanah, alat bantu tebar benih dan pengendalian gulma panen
|
15.1 Mengidentifikasi
traktor dan fungsinya
15.2 Mengoperasikan
traktor
15.3 Merawat
traktor.
|
16. Mengoperasikan sprayer
|
16.1 Mengidentifikasi
jenis sprayer, bagian-bagian sprayer dan fungsinya.
16.2 Mengkalibrasi
sprayer
16.3 Mengoperasikan
sprayer
16.4 Merawat sprayer.
|
17. Mengoperasikan pompa irigasi
|
17.1 Mengidentifikasi
pompa dan fungsinya
17.2 Mengoperasikan
pompa irigasi
17.3 Merawat pompa
irigasi.
|
18. Membuat pupuk organik
|
18.1 Mengendalikan
mikrobia bermanfaat sebagai stabir pupuk organik dan penyedia hara
18.2 Mengidentifikasi
bahan dasar pembuatan pupuk organik
18.3 Mengidentifikasi
jenis dan sifat bahan pembuatan pupuk organik
18.4 Membuat pupuk
organik (microbia)
18.5 Mengidentifikasi
kandungan hara pupuk.
|
19. Membudidayakan tanaman secara
hidroponik
|
19.1
Menyiapkan
lath house (green house)
19.2 Menyiapkan
media tanam
19.3 Menyiapkan
bibit
19.4 Menyiapkan
nutrisi
19.5 Menanam dan
menyulam
19.6 Memelihara
tanamn hidroponik
19.7 Memanen dan
menangani hasil panen.
|
20. Menangani pasca panen
|
20.1 Mengidentifikasi
mutu hasil panen
20.2 Mengelola
hasil pertanian
20.3 Merancang
pemasaran.
|
21. Mendeskripsikan sumber pangan
alternatif
|
21.1 Mengidentifikasi
potensi sumber daya lokal yang berpotensi sebagai sumber pangan baru
21.2 Mengidentifikasi
pengelolaan sumber daya genetik.
|
22. Mendeskripsikan sistem pola
tanam
|
22.1 Mengidentifikasi
sistem pola tanaman monokultur
22.2 Mengidentifikasi
sistem pola tanaman polykultur.
|
2. Agribisnis Tanaman Perkebunan (105)
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menentukan komoditas tanaman perkebunan yang akan diusahakan
|
1.1 Mengidentifikasi kesesuaian persyaratan teknis
1.2 Mengidentifikasi kelayakan ekonomis
1.3 Mengidentifikasi kelayakan sosial/ hukum
1.4 Memilih tanaman yang akan diusahakan.
|
2. Menyiapkan lahan produksi tanaman perkebunan
|
2.1
Menyiapkan
lahan penanaman
2.2
Mengidentifikasi
pola hubungan tanaman
2.3
Mengolah
tanah dan lubang tanam.
|
3. Membibitkan tanaman perkebunan
|
3.1 Menyiapkan lokasi/pembibitan tanaman
3.2 Menyiapkan sarana dan prasarana
3.3 Melakukan pembibitan tanaman
3.4 Memelihara bibit tanaman
3.5 Melakukan pemanenan bibit.
|
4. Menanam tanaman perkebunan
|
4.1 Melakukan seleksi bibit
4.2 Mendistribusikan bibit
4.3 Melakukan teknis penanaman.
|
5. Mengendalikan gulma pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman
Menghasilkan (TM)
|
5.1 Mengidentifikasi gulma
5.2 Menghitung kerusakan akibat gangguan gulma
5.3 Mengidentifikasi metode pengendalian gulma
5.4 Melakukan pengendalian gulma.
|
6. Memelihara kesuburan tanah pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan
Tanaman Menghasilkan (TM)
|
6.1 Mengidentifikasi kesuburan tanah
6.2 Mendiagnosis masalah kesuburan tanah
6.3 Mengidentifikasi metode perbaikan kesuburan tanah
6.4 Memberikan perlakuan kesuburan tanah.
|
7. Mengendalikan Hama pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan
(TM)
|
7.1 Mengidentifikasi hama
7.2 Mendiagnosa gangguan hama
7.3 Menghitung kerusakan akibat gangguan penyakit
7.4 Mengidentifikasi metode pengendalian hama
7.5 Melakukan pengendalian hama.
|
8. Mengendalikan Penyakit pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman
Menghasilkan (TM)
|
8.1 Mengidentifikasi penyebab penyakit
8.2 Mendiagnosa gangguan penyebab penyakit
8.3 Menghitung kerusakan akibat gangguan penyakit
8.4 Mengidentifikasi metode pengendalian penyakit
8.5 Melakukan pengendalian penyakit.
|
9. Mengatur/ memberikan perlakuan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan
Tanaman Menghasilkan (TM)
|
9.1 Mengidentifikasi bagian tanaman yang akan diberi perlakukan
9.2 Menyiapkan bahan dan peralatan pengaturan/perlakuan tanaman
9.3 Menerapkan metode pengaturan/perlakuan pada TBM dan TM.
|
10. Melakukan
Sensus Tanaman Produksi
|
10.1 Mengidentifikasi
kriteria tanaman menghasilkan
10.2 Mengidentifikasi
peta tanaman menghasilkan
10.3 Melakukan
taksasi produksi.
|
11. Memanen Hasil
Tanaman Perkebunan
|
11.1 Menilai
tanaman siap panen
11.2 Menyiapkan
sarana dan prasarana panen
11.3 Memanen
sesuai kriteria
11.4 Mencatat
hasil panen.
|
12. Mengangkut
Hasil Panen
|
12.1
Menyiapkan
peralatan pengangkutan/ pemuatan hasil panen
12.2
Melakukan pengangkutan/pemuatan
hasil panen
12.3
Mencatat
kegiatan pemuatan/pengangkutan hasil panen.
|
13. Mengelola
Pekerjaan Kebun
|
13.1 Menyusun
jadwal kegiatan
13.2 Menghitung
kebutuhan sarana prasarana dan tenaga kerja
13.3 Membagi dan
mengawasi pekerjaan
13.4 Menghitung
upah pekerja
13.5 Menyusun
laporan hasil pelaksanaan kerja.
|
14. Menyusun
Proposal Usaha
|
14.1 Menyusun
rencana teknis
14.2 Menyusun
rencana ekonomis
|
3. Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan (106)
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1.
Mendeskripsikan potensi dan peran perbenihan dalam
pertanian
|
1.1
Menjelaskan peranan perbenihan tanaman
1.2 Menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik benih
tanaman
1.3 Menjelaskan sifat
benih
1.4 Menjelaskan perlakuan
benih.
|
2.
Mendeskripsikan pembibitan tanaman dan produksi
benih
|
2.1 Menjelaskan tahapan
dan proses pembibitan tanaman
2.2 Menjelaskan prinsip
pembibitan tanaman
2.3 Menjelaskan kriteria
lahan dan media pembibitan
2.4
Menjelaskan ciri dan kriteria bibit yang unggul.
|
3.
Menyiapkan lahan dan mediaMenyi
|
3.1 Menyiapkan tempat
pesemaian
3.2 Mengecek jaringan
irigasi/sumber air
3.3 Mengecek pengatur
intensitas cahaya matahari/shading
3.4 Mengidentifikasi
komposisi media
3.5
Mendistribusikan media ke lokasi pemeliharaan/ penanaman
3.6 Menjelaskan
transportasi benih.
|
4.
Merawat tanaman sebagai pohon Induk
|
4.1 Melakukan pemeriksaan
pohon induk
4.2 Melakukan identifidasi
pohon induk
4.3 Melakukan pemeliharaan
rutin.
|
5.
Membiakkan tanaman dengan biji (seedling)
|
5.1
Memisahkan
biji dari buah/melakukan ekstraksi buah
5.2
Melakukan
sortasi benih
5.3
Memberi
perlakuan benih
5.4
Melakukan
penyemaian
5.5
Mengidentifikasi
karakteristik benih.
|
6.
Membiakkan tanaman dengan stek
|
6.1
Menyiapkan
bahan stek
6.2
Memberi
perlakuan khusus pada bahan stek yang siap semai
6.3
Melakukan
penyemaian bahan stek
6.4
Mengidentifikasi
macam – macam sungkup
6.5
Melakukan
penyapihan bibit hasil stek.
|
7.
Membiakkan tanaman dengan cara sambung pucuk
|
7.1 Menyiapkan entris
sebagai bahan sambung pucuk
7.2 Melakukan sambung
pucuk
7.3 Menyiapkan sungkup
komunal
7.4 Memelihara bibit hasil
sambungan.
7.5 Mengidentifikasi
karakteristik balang bawah.
|
8.
Membiakkan tanaman dengan cara susuan
|
8.1 Menyiapkan cabang pada
pohon induk
8.2 Menyusukan seedling
pada pohon induk
8.3 Menyapih bibit hasil
susuan
8.4 Memelihara bibit hasil
susuan.
|
9.
Membiakkan tanaman dengan cara okulasi
|
9.1 Menyiapkan entris
sebagai bahan mata okulasi
9.2 Melakukan okulasi
9.3 Memelihara bibit hasil
okulasi.
|
10.
Membiakkan tanaman dengan teknik kultur
jaringan
|
10.1 Melakukan sterilisasi
(ruang,alat,bahan tanam,dan media)
10.2 Menyiapkan bahan tanam
10.3 Menyiapkan media
kultur
10.4 Melakukan inokulasi
10.5 Menumbuhkan plantlet
10.6 Melakukan aklimatisasi
10.7 Mengidentifikasi zat
pengatur tumbuh tanaman.
|
11.
Melakukan pemupukan pada bibit tanaman
|
11.1
Menghitung
kebutuhan pupuk
11.2
Menjelaskan
teknik pemupukan pada bibit tanaman
11.3
Mengidentifikasi
pupuk organik
11.4
Mengidentifikasi
waktu yang tepat untuk pemberian pupuk
11.5
Memupuk
bibit tanaman.
|
12.
Melakukan transplanting bibit
|
12.1 Menyiapkan alat dan bahan transplanting tanaman
12.2 Mengidentifikasi teknik transplanting
12.3 Melakukan seleksi bibit yang siap transplanting
12.4
Mendisplay
bibit di blok pemeliharaan.
|
13.
lakukan pemangkasan (pruning) pada bibit
tanaman
|
13.1
Menjelaskan
maksud dan tujuan pemangkasan
13.2
Menyebutkan
macam-macam pemangkasan
13.3
Menyiapkan
alat pemangkasan (pruning)
13.4
Melaksanakan
pemangkasan
13.5
Mengidentifikasi
jenis-jenis pemangkasan.
|
14.
Mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT)
|
14.1 Menjelaskan pengertian organisme pengganggu tanaman (OPT)
14.2 Mengidentifikasi jenis–jenis organisme pengganggu tanaman (OPT)
14.3
Mengendalikan jenis–jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) baik secara
kimiawi
14.4
Mengendalikan
jenis–jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) baik secara teknis
14.5
Mengendalikan
jenis–jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) baik secara biologi.
|
15.
Mendistribusikan bibit tanaman
|
15.1
Melakukan loading (menata ) bibit tanaman
pada alat transportasi
15.2 Mengangkut bibit
tanaman.
|
16.
Memasarkan bibit
|
16.1
Mengidentifikasi
harga jual
16.2
Merencanakan
sasaran dan target penjualan
16.3
Mengidentifikasi
strategi promosi
16.4 Mengidentifikasi sistem penjualan.
|
17.
Menganalisis usaha pembibitan tanaman
|
17.1 Melalukan pembukuan
hasil penjualan
17.2 Menghitung biaya
produksi
17.3 Menghitung pendapatan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar