MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Pilhlah salah
satu model pembelajaran inovatif di bawah ini:
- Model Pencapaian Konsep
- Model Latihan Penelitian
- Model Sinektiks
- Model Pertemuan Kelas
- Model Investigasi Kelompok
- Model Penelitian Jurisprudensial
- Model Latihan Laboratoris
- Model Penelitian Sosial
- Model Control Diri
- Model Simulasi
Terapkan model
tersebut dalam salah satu mata pelajaran atau mata diklat di SMK yang cocok
dengan model yang dipilih.
Berikan komentar
terhadap kelemahan dan keunggulan dari model yang diterapkan tersebut.
MODEL LATIHAN PENELITIAN
Dengan model ini suchman, memiliki perhatian besar untuk membantu
para siswa untuk melakukan penelitian secara mandiri dengan cara yang
berdisiplin.
Latihan penelitian dimulai dengan menyajikan sesuatu yang penuh
pertanyaan. Dengan situasi yang penuh teka-teki itu. Dengan cara ini diyakini
bahwa para mahasiswa dapat menjadi semakin sadar akan proses penelitian yang
dilakukannya dan pada saat itu secara langsung dapat diajarkan cara melakukan
prosedur penelitian yang bersifat ilmiah. Yang paling penting, demikian
menurut suchman sebagai pengembangan
model ini, menyajikan kepada mahasiswa suatu sikap bahwa “ pengetahuan itu
bersifat tentative” artinya selalu terbuka untuk dikaji secara terus menerus.
SURVEY DAN PEMETAAN
Pemilihan model latihan penelitian pada mata pelajaran “Survey dan
Pemetaan” karena penerapan cocok dengan tahapan-tahapan yang dilakukan pada
model latihan penelitian.
Tahap Pertama : Menghadapkan Masalah
- Menjelaskan prosedur penelitian
Dimana seorang pendidik menjelaskan kepada siswa apa
saja prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam mengikuti mata pelajaran
survey dan pemetaan.
Contoh : Pendidik menjelaskan prosedur penggunaan alat ukur dalam
pengukuran luas sebidang tanah yakni menjelaskan bagian-bagian dari alat, langkah-langkah
pengukuran, pengambilan data ukur dan juga pembagian kelompok untuk
melaksanakan proses pengukuran.
- Menyajikan situasi yang saling bertentangan atau berbeda
Seorang pendidik menentukan suatu lokasi yang berbeda,
yang akan menimbulkan situasi yang membuat siswa lebih kreatif lagi.
Contoh : Pendidik menentukan lokasi pengukuran di tanah datar dan
pengukuran ditanah yang berbuki-bukit ataupun pengukuran di tanah gersang dan
tanah yang dipenuhi pepohonan.
Masing-masing kelompok melakukan pengukuran dititik
tersebut secara bergantian, sehingga kita akan mengetahui perbedaan hasil
ataupun kesamaan hasil pengukuran dari masing-masing kelompok.
Tahap kedua : Mencari dan
Mengkaji Data
- Memeriksa hakikat obyek dan kondisi yang dihadapi
Seorang pendidik memeriksa kegiatan yang dilakukan
siswa. Apakah benar-benar telah melakukan pengukuran sesuai dengan prosedur
yang benar. Dan juga meminta data hasil pengukuran.
- Memeriksa tampilnya masalah
Pendidik dan siswa mendiskusikan masalah apa saja yang
dihadapi selama melakukan proses pengukuran, yakni menanyakan kesulitan ataupun
kemudahan yang dihadapi antara proses pengukuran di titik yang satu
dibandingkan pengukuran di titik yang lain.
Tahap Ketiga : Mengkaji
Data dan Eksperimentasi
- Mengisolasi variable yang sesuai.
Pendidik melakukan koreksi hasil pengukuran, yakni
mencari kesesuaian antara hasil pengukuran kelompok satu dengan kelompok yang
lain. Dimana kelompok yang mendapatkan hasil pengukuran yang sama dengan
kelompok yang lain dinyatakan berhasil melakukan pengukuran sesuai dengan
prosedur pengukuran yang benar.
- Merumuskan hipotesis sebab akibat
Pendidik mencari penyebab pengukuran beberapa kelompok
belum berhasil, membandingkan proses dan hasil pengukuran kelompok yang belum
berhasil dengan kelompok yang telah berhasil.
Tahap Keempat : Mengorganisasikan,
Merumuskan dan Menjelaskan
- Dilakukan dengan cara merumuskan cara-cara atau aturan untuk menjelaskan apa yang dilakukan sebelumnya
Pendidik merumuskan hasil pengukuran yang berhasil dan
juga yang belum berhasil. Dan kembali menjelaskan prosedur pengukuran yang
benar sehingga kesalahan-kesalahan pengukuran tidak terulang kembali.
Tahap kelima : Menganalisis
Proses Penelitian
- Dilakukan dengan cara menganalisis strategi penelitian untuk mendapatkan prosedur yang lebih efektif.
Pendidik menyimpulkan kelemahan-kelemahan dari
prosedur pengukuran yang dilakukan siswa dan mencari alternatif baru untuk proses
pengukuran yang selanjutnya, yakni prosedur pengukuran yang lebih bisa dikuasai
siswa sehingga pengukuran yang dilakukan selanjutnya dapat menghasilkan hasil
lebih baik dari proses pengukuran sebelumnya.
Keunggulan dari penerapan
model latihan penelitian
- Model ini dapat diorganisasikan secara lebih terstruktur, dimana pendidik mengendalikan keseluruhan proses interaksi dan menjelaskan prosedur penelitian yang ditempuh.
- Menerapkan prinsip kerjasama, kebebasan intelektual, dan kesamaan derajat.
- Teori-teori yang disampaikan bisa langsung diterapkan dilapangan.
- Sistem pembelajaran lebih kreatif dan mempunyai semangat belajar yang lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.
- Pembelajaran ini membuat siswa lebih mandiri.
- Mempunyai toleransi terhadap ketidakpastian hasil.
Kekurangan dari penerapan
model latihan penelitian
- Sulit untuk menkondisikan waktu pembelajaran, karena model ini bersifat penelitian.
- Tidak selalu sekolah-sekolah mempunyai peralatan lengkap untuk melakukan penelitian.
- Pendidik harus lebih bekerja keras untuk mendisiplinkan siswa, sehingga siswa tidak keluar dari prosedur kegiatan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar